Pengembangan Potensi Wisata Kampung

Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata perlu melakukan inovasi dan pengembangan destinasi wisata untuk menarik wisatawan sehingga jumlah kunjungan wisata semakin meningkat. Pengembangan kampung sebagai daya tarik wisata saat ini sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dengan melibatkan banyak stakeholder sebagai bagian dari upaya peningkatan keberdayaan masyarakat.

Berkaitan dengan program tersebut Kelurahan Keparakan telah mengembangkan paket wisata kampung yang diinisiasi oleh Pengurus Rintisan Kelurahan Budaya ( RKB).  Paket wisata ini berupaya untuk mengembangkan potensi  dari 4 (empat) kampung yang ada di Kelurahan Keparakan.  Paket wisata ini menyuguhkan kampung dengan berbagai pilihan paket, seperti rombongan wisatawan dari Malaysia yang belum lama ini berkunjung ke Kelurahan Keparakan mereka disuguhkan potensi Kampung Dipowinatan berupa peragaan tatah sungging wayang dan para wisatawan juga bisa praktek langsung pembuatan wayang. Pada sesi kedua mereka diajak untuk melihat dan praktek gladhen Jemparingan yang ada di Pujokusuman, kemudian dilanjutkan ke ndalem Pujokusuman melihat kegiatan sanggar tari klasik sekaligus belajar tari klasik (learning by doing).

Kunjungan dilanjutkan ke Kampung Kerajinan Keparakan Kidul untuk melihat hasil berbagai kerajinan yang bisa dijadikan sebagai souvenir yang berup sandal, tas, sepatu dan ada juga produk batik maupun kaos.  Pada akhir sesi wisatawan akan diajak untuk dinner dan menyaksikan pertunjukan Ramayana di Tasneem Purawisata.

Pengembangan paket wisata perlu terus dikembangkan dan bekerjasama dengan biro perjalanan wisata, agar kegiatan ini mampu meningkatkan perekonomian warga masyarakat dan bisa memgembangkan potensi kampung-kampung di Kelurahan Keparakan. Menurut Rina Budi Prastiwi, SIP, MSI (Lurah Keparakan), hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran