SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH WILAYAH KEPARAKAN

keparakan - Sampah merupakan sisa dari kegiatan sehari-hari manusia, hewan, tumbuhan dalam bentuk padat, cair atau gas. Di perkotaan sampah datang dari komunitas terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga/Rumah Tangga. Dalam satu wilayah akumulasi sampah dari setiap keluarga/Rumah tangga tersebut harus dikelola dan ditangani dengan benar. Pemerintah Kota Yogyakarta sangat menaruh perhatian terhadap pengelolaan sampah dari hulu (Rumah Tangga) sampai hilir (Unit Pengolahan Sampah). Selama ini yang sudah berjalan adalah setiap rumah tangga membuang sendiri sampahnya ke Depo Sampah setelah terlebih dahulu melakukan pemilahan sampah di rumah masing-masing berdasarkan jenisnya. Untuk lebih memberi pemahaman terhadap masyarakat terkait pengelolaan sampah di wilayah maka dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Wilayah di Kelurahan Keparakan. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2025 bertempat di Pendopo Bima Jaya Kelurahan Keparakan. Adapun tamu undangan terdiri dari Lurah, Ketua LPMK, Ketua RW, Ketua RT, Forum Bank Sampah dengan sistem Zoom yang menghadirkan Bagian Tata Pemerintahan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Sosialisasi via Zoom ini secara terpisah juga diikuti oleh Kelurahan Demangan dan Kelurahan Warungboto.
Sebagai pemangku acara Kepala Bagian Tata Pemerintahan Subarjilan menyampaikan paparan terkait Pengelolaaan Sampah Kewilayahan. Disini disampaikan bahwa saat ini sampai dengan akhir Februari 2025 warga masih bisa membuang sampah secara mandiri ke Depo tetapi mulai 1 Maret 2025 yang diperbolehkan membuang sampah ke Depo hanya transporter/penggerobak. Selanjutnya Lurah, Ketua RW dan Ketua RT diminta mengkoordinasikan warga untuk melakukan pengumpulan sampah kolektif melalui penggerobak/transporter. Setelah itu masing-masing RW/RT agar melakukan pendataaan untuk personil Penggerobak/transporter dan Rumah Tangga yang akan berlangganan. Terkait upah dari transporter/penggerobak agar dikoordinasikan antara wilayah masing-masing dengan personil yang ditunjuk sebagai transporter/penggerobak. Data terkait transpoter dan pelanggannya supaya segera dilaporkan ke Bagian Tata Pemerintahan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.
Acara juga diwarnai tanya jawab dari peserta terkait wilayah yang tidak mempunyai transporter/penggerobak, apakah pemkot menyediakan fasilitas gerobak sampah, upah dari penggerobak dan apakah retribusi masih diberlakukan serta apakah tranporter/penggerobak boleh dari luar wilayah.