Sarasehan Sambung Rasa Ning Tengah Pasar Pujokusuman
Keparakan - Bangkit Maju Jaya. Kegiatan sarasehan yang diselenggarakan hari Senin (23/12/2024) di Pasar Pujokusuman ini merupakan inisiatif dari warga Kampung Pujokusuman bersama tokoh masyarakat dan pegiat seni yang berada di lingkungan Kota Yogyakarta. Kegiatan ini mengambil tajuk "Urun Rembug Mrih Prasajaning Pujokusuman" dengan mendatangkan narasumber dari berbagai kalangan tokoh pegiat seni dan budaya yang ada di Kota Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini, hadir juga Lurah Keparakan, Yusuf Ahbari, Ketua Kampung Pujokusuman, Ketua LPMK Kelurahan Keparakan, Ketua RKB, Ketua RW dan RT yang ada di Kampung Pujokusuman, serta tokoh masyarakat dan komunitas maupun pelaku/pegiat seni yang ikut menyemarakan acara sarasehan ini.
Beberapa narasumber yang mengisi sarasehan ini antara lain, Ong Hari Wahyu yaitu seniman visual dan sutradara seni dan juga penggerak seni komunitas di Kampung Nitiprayan, Bantul. Ong Hari pernah menerima penghargaan sebagai sutradara seni terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1996.
Narasumber berikutnya adalah Ali Nur Satya Nugraha, adalah pegiat seni Lulusan ISI Yogyakarta, sebagai pengasuh sanggar tari yang ada di Ndalem Pujokusuman, pengurus yayasan Pamulangan Beksa Gaya Klasik Yogyakarta dan anggota dewan Kebudayaan Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
Narasumber yang terakhir adalah Farhan Afif Al Fatah, yaitu merupakan Ketua Karang Taruna Kelurahan Keparakan yang juga pegiat seni muda dari Pujokusuman Creative Lab serta penggerak kepemudaan.
Dalam paparannya, narasumber Ong Hari Wahyu menyambut baik diselenggarakannya acara sarasehan ini, hal ini adalah upaya untuk melestarikan seni dan budaya yang sudah lama ada di Kampung Pujokusuman dengan mengajak semua warga dan pegiat seni yang berada di Kampung Pujokusuman ini. "Jangan memikirkan ekonomi dulu dalam "nguri-nguri budaya ini", nanti kalau sudah tertata dengan dengan baik ekonomi dalam akan mengikutinya, Kampung Pujokusuman agar diusulkan sebagai branding Kampung Penari." ujar Ujar Ong di tengah-tengah acara sarasehan ini.
Narasumber kedua, Ali Nur Satya Nugraha menyatakan bahwa minat generasi muda yang ikut pelatihan di sekolah tari yaitu di sanggar tari di Kampung Pujosukusuman ini semakin berkurang, kebanyakan dari luar Kampung Pujokusuman. Bagi yang mau mempelajari kesenian jangan terpaku ke karya seni klasik karena kesenian banyak mengalami perekembangan seiring jaman sperti sekarang ini.
Afif sebagai narasumber terakhir, menyampaikan pesan bahwa anak muda di Kampung Pujokusuman ini agar di motivasi dan di dukung agar mau mengenal dan bahkan mau ikut berkesenian untuk mengikuti kegiatan seni budaya yang ada di kampungnya. Afi juga mengajak untuk mencari dan ,memelihara arsip-arsip Kampung Pujokusuman dan untuk mendukung penulisan sejarah yang ada di Kampung Pujokusuman ini.
Dalam sesi acara terakhir diadakan forum diskusi dan tanya jawab dimana warga di Kampung Pujokusuman sangat antusias menanyakan dan bahkan ada yang menanggapai acara sarasehan tersebut dengan masukan yang sangat baik.#