Kegiatan Tradisi Ruwahan di Kampung Pujokusuman

Keparakan - Tradisi ruwahan yang diselenggarakan di Kampung Pujokusuman lokasinya di Ndalem Pujokusuman merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Jawa yang tetap lestari hingga saat ini. Tradisi Ruwahan ini umumnya dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan, khususnya pada bulan Syaban dalam penanggalan Hijriah. Tradisi ruwahan dilakukan dengan menggelar kenduri atau selamatan untuk mendoakan para leluhur dan berbagi sedekah kepada tetangga. Bentuk kenduri dari ruwahan berupa ketan kolak apem yang merupakan khas makanan tradisional.

Secara umum tradisi Ruwahan ini dijumpai di Pulau Jawa yang juga dikenal dengan istilah nyadran. Tradisi ini dilakukan rutin setahun sekali menjelang bulan Ramadhan. Biasanya, tradisi Ruwahan mulai dilaksanakan sejak tanggal 15 bulan Ruwah.

Tradisi ruwahan memiliki makna sebagai mengenang arwah-arwah orang yang sudah meninggal dunia. istilah ruwahan diambil dari bahasa Arab yakni arwah yang memiliki makna roh, nyawa, dan jiwa. Ruwah juga bisa diartikan sebagai arwah atau roh orang-orang yang sudah meninggal dunia.