BENTUK TKC BERBASIS KEARIFAN LOKAL, SOLUSI PEMKOT YOGYAKARTA UNTUK ANTISIPASI LONJAKAN KASUS
KEPARAKAN-Angka kematian penderita Covid-19 menunjukkan kenaikan seiring dengan semakin meningkatnya angka penderita Covid-19 di Kota Yogyakarta dan Daerah istimewa Yogyakarta pada umumnya. Kematian penderita covid-19 memerlukan penanganan khusus terutama proses pemakaman. Penanganan jenazah terpapar covid harus dilakukan dengan protokol yang khusus dan petugas khusus yang berbeda dengan penanganan kematian non covid. Masyarakat yang mengetahui kematian penderita covid-19 tidak berani melakukan tindakan secara mandiri karena dikawatirkan terjadi penularan covid yang pada gilirannya menambah lonjakan kasus terpapar covid.
Berangkat dari kondisi tersebut Pemkot Yogyakarta melalui BPBD Kota Yogyakarta membentuk Tim Kubur Cepat (TKC). TKC bertugas dalam proses memakamkan jenazah penderita covid. BPBD memfasilitasi APD (alat Pelindung Diri) untuk anggota TKC yang bertugas. Tim beranggotakan 56 personil yang terbagi dalam 8 kelompok di bawah koordinasi BPBD Kota Yogyakarta. Tim stanbay 24 jam karena sewaktu-waktu harus siap bergerak jika ada panggilan untuk pemakaman.
Lamanya proses pemakanan seringkali terkendala pada tak terpenuhinya kebutuhan personel karena semua tim harus terjun melakukan pemakaman. Ditambah lagi ketidakpahaman alur SOP yang harus dijalankan oleh berbagai pihak terkait. Sering terjadi, jenazah dari Rumah Sakit langsung diluncurkan ke lokasi pemakaman sementara pelaporan ke mako TKC terlambat sehingga akan ada jeda waktu mengingat untuk mengenakan APD lengkap membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam. Itupun jika tersisa tim yang standby.
Situasi inilah yang mendorong percepatan gerakan pembentukan TKC di wilayah berbasis pada relawan dari unsur linmas, KTB (Kampung Tangguh Bencana), Karang Taruna , Katana, Kader Kesehatan maupun unsur pengurus kampung. Dengan semakin banyaknya wilayah yang mempunyai relawan TKC maka akan menambah kekuatan TKC Kota yang pada akhirnya pemakaman dengan protokol kesehatan semakin cepat terselesaikan tanpa menunggu jeda waktu.
Di tingkat Kemantren Mergangsan sudah terbentuk TKC yang anggotanya lintas kelurahan yaitu dari Kelurahan Keparakan, Kelurahan Brontokusuman dan Kelurahan Wirogunan. Tim kemantren tetap akan dibawah kendali BPBD Kota Yogyakarta dan akan ada pendampingan dari BPBD. Sejak dibentuk, TKC Kemantren Mergangsan langsung melaksanakan tugas pemakaman jenazah penderita covid setelah mendapat arahan dari BPBD sebelumnya. Tim focus pada pemakaman warga di wilayah Kemantren Mergangsan dengan tidak menutup kemungkinan dalam keadaan urgent akan membantu pada level TKC Kota. Keberadaan TKC di wilayah mampu mengurai permasalahan lamanya pemakaman dengan protokol kesehatan. Kerja TKC didukung dengan semangat gotong royong, kearifan lokal dan soliditas Tim sehingga kerja Tim berjalan dengan baik.